Vaksin Pentavalen DPT-HB-Hib Pentabio
Vaksin pentavalen adalah kombinasi dari 5 type vaksin dalam satu sediaan. Ke lima vaksin itu mencakup :
- Difteri – Kuman yang mengakibatkan penyakit difteri, menyerang salura pernapasan, menyebabkan susunan putih di tenggorokan dengan dampak bisa menyumbat saluran nafas, serta toksinnya bisa mengganggu kerja jantung.
- Pertusis – kuman pemicu penyakit batuk rejan atau batuk 100 hari dengan ciri khas batuk beruntun
- Tetanus – kuman pemicu penyakit tetanus, yakni kekakuan semua badan termasuk juga otot pernapasan hingga menyebabka kematian disebabkan tidak berhasil nafas
- Hepatitis B – virus penyabab peradangan pada hati di mana situasi kritis bisa mengakibatkan rusaknya hati (sirosis hepatis) serta kanker hati (hepatoma)
- Haemophilus influenza jenis B – kuman pemicu radang paru-paru (pneumonia) serta radang otak (meningitis) paling banyak pada anak-anak
Vaksin pentavalen termasuk program imunisasi dasar pemerintah di mana harus diberikan pada seluruhnya bayi di Indonesia sesuai sama umur. Vaksin disiapkan oleh pemerintah serta diberikan lewat puskesmas, posyandu, dokter praktik, bidan, serta fasilitas kesehatan yang lain. Sealin pentavalen, imunisasi basic yang lain mencakup BCG, polio, serta campak.
Histori imunisasi di Indonesia dimulai pada th. 1956 dengan dimulainya imunisasi cacar (lain dengan cacar air red) di mana sukses mengeradikasi penyakit itu. DIlanjutkan dengan imunisasi BCG mulai th. 1973 serta DPT mulai th. 1976. Imunisasi Polio mulai th. 1981 serta campak 1982. Vaksin kombo (DPT-HB) mulai dipakai th. 2006 serta dilanjutkan dengan pentavalen th. 2014. Jadi vaksin pentavalen kedudukannya menukar vaksin kombo yang saat ini tak ada lagi.
Pemberian vaksin pentavalen sama juga dengan vaksin kombo yakni pada usia bayi 2 bln., 3 bln., 4 bln. untuk imunisasi basic. Untuk imunisasi kelanjutan vaksin pentavalen diberikan pada usia anak paling cepat 18 bln. hingga 3 th.. Jadi keseluruhan vaksin pentavalen diberikan sejumlah 4 kali di mana pemberian 1-3 di vastus lateralis (segi luar paha) kiri-kanan-kiri dengan cara IM. Pemberian ke-4 diberikan di deltoid (lengan kanan atas) dengan cara IM.
Vaksin pentavalen disimpan di almari es bersuhu 2-8 derajat C da sistem transportasi memakai cooling pack (ingat cooling pack diisi air dingin, bukanlah diisi es). Vaksin tahan disimpan hingga tanggal kadaluarsanya atau selama indikator suhu pada vial (sinyal kotak dikelilingi bulatan) warnanya masih tetap aman (warna kotak berbeda atau lebih tua dari warna bulatan). Bila telah di buka baiknya dipakai kurun waktu 2 minggu.
Vaksin pentavalen cuma diberikan pada bayi yang belum pernah memperoleh vaksin kombo. Jika telah memperoleh imunisasi kombo dosis pertama atau ke-2, terus dilanjutkan dengan pemberian vaksin kombo hingga dosis ketiga. Untuk bayi di bawah 3 th. yang belum memperoleh vaksin kombo 3 dosis, bisa diberikan vaksin pentavalen pada umur 18 bln. serta imunisasi kelanjutan diberikan minimum 12 bln. dari vaksin pentavalen dosis ketiga.
Kontraindikasi pemberian vaksin pentavalen mencakup ada alergi atau hipersensitifitas pada komponen vaksin (termasuk juga pengawetnya thimerosal), serta kejang atau kelainan saraf serius yang lain (kontraindikasi pada komponen pertusis).
Kejadian ikut-ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang bisa berlangsung mencakup reaksi lokal seperti bengkak, nyeri, kemerahan, serta demam.
No comments:
Post a Comment