.jpg)
Berdasar pada pemakaiannya, obat memiliki beragam jenis bentuk.
Seluruhnya bentuk obat memiliki karakteristik serta maksud sendiri.
Ada zat yg tidak stabil bila ada dalam sediaan tablet hingga mesti berbentuk
kapsul atau ada juga obat yang ditujukan larut dalam usus bukanlah dalam lambung. Seluruhnya diformulasikan spesial untuk tercapainya dampak therapy yang di idamkan. Oleh karenanya butuh di perhatikan etiket obat yang di buat ketika melayani satu resep. Umpamanya ketidaksamaan tablet dengan kaplet, atau tablet yang perlu dikunyah dahulu (seperti obat maag kelompok antasida). Etiket obat mesti berisi instruksi yang singkat tetapi benar serta terang hingga pasien tak bingung dengan panduan etiket obat. Oleh karenanya utama sekali untuk kita seluruhnya untuk tahu bentuk sediaan obat.
Sebagian bentuk serta maksud pemakaian obat seperti berikut.
a. Kapsul
Yaitu sediaan padat yang terbagi dalam obat dalam cangkang keras atau lunak yang bisa larut, dipakai untuk penggunaan oral. Keuntungan/maksud sediaan
kapsul yakni :
• Menutupi bau serta rasa yg tidak enak
• Hindari kontak segera dengan hawa serta cahaya matahari
• Bentuk serta warna cangkang yang beragam
• Bisa untuk 2 sediaan yg tidak tercampur dengan cara fisis (income fisis),
dengan pembelahan diantaranya memakai kapsul lain yang lebih kecil
lalu dimasukkan berbarengan serbuk lain ke kapsul yang lebih
besar.
• Gampang ditelan.
b. Tablet
Adalah sediaan padat kompak di buat dengan cara kempa bikin berbentuk tabung pipih atau sirkuler ke-2 permukaan rata atau cembung memiliki kandungan satu type obat atau lebih dengan atau tanpa ada bahan penambahan. Macam- jenis tablet :
• Tablet Kempa : paling banyak dipakai, ukuran bisa beragam, bentuk
dan penandaannya bergantung design cetakan.
• Tablet Bikin : di buat dengan memberi desakan rendah pada massa
lembab dalam lubang cetakan.
• Tablet Triturat : tablet kempa atau bikin bentuk kecil biasanya silindris.
Telah tidak sering diketemukan
• Tablet Hipodermik : di buat berbahan yang gampang larut atau melarut
prima di air. Dahulu untuk bikin sediaan injeksi hipodermik,
saat ini diberikan dengan cara oral.
• Tablet Sublingual : dikehendaki dampak cepat (tak melalui hati). Digunakan
dengan menempatkan tablet dibawah lidah.
• Tablet Bukal : dipakai dengan menempatkan diantara pipi serta gusi.
• Tablet Efervescen : tablet larut di air. Mesti dikemas dalam wadah
tertutup rapat atau paket tahan lembab. Pada etiket tercatat “tidak
untuk segera ditelan”.
• Tablet Kunyah : langkah pemakaiannya dikunyah. Meninggalkan bekas rasa
enak di rongga mulut, gampang ditelan, tak meninggalkan rasa pahit,
atau tak enak.
• Tablet Salut Gula, ini adalah tablet tablet kempa yang terdiri dari
penyalut gula. Maksud penyalutan ini yaitu membuat perlindungan obat dari
hawa serta kelembaban dan berikan rasa atau untuk menghindarkan
masalah dalam penggunaannya disebabkan rasa atau bau bahan obat.
Misalnya : Pahezon, Arcalion.
• Tablet Salut Selaput, tablet ini disalut dengan selaput yang tidak tebal yang
bakal larut atau hancur di daerah lambung usus. Misalnya : Fitogen.
• Tablet Kompresi Ganda, yaitu tablet kompresi berlapis, dalam
pembuatannya membutuhkan kian lebih satu kali desakan. Misalnya :
Decolgen
• Tablet Salut Enteric, tablet yang disalut dengan susunan yg tidak atau
hancur dilambung namun di usus. misal : Voltaren 50 mg, Enzymfort
Keunggulan serta Kekurangan Tablet
Keunggulan :
a. Lebih gampang disimpan
b. Mempunyai umur gunakan yang lebih panjang di banding obat bentuk lainnya
c. Bentuk obatnya lebih praktis
d. Konsentrasi yang beragam
e. Bisa di buat tablet kunyah dengan bahan mentol serta gliserin yang
bisa larut serta rasa yang enak, di mana bisa diminum, atau memisah
dimulut
f. Untuk anak-anak serta beberapa orang dengan cara kejiwaan, tak mungkin
menelan tablet, jadi tablet itu bisa ditambahkan penghancur,
serta pembasah dengan air lebih dulu untuk pemrosesannya.
g. Tablet paling gampang ditelan dan paling kemungkinan kecil tertinggal
ditenggorokan, terlebih apabila tersalut yang sangat mungkin pecah/
hancurnya tablet tak selekasnya berlangsung.
h. Tablet adalah bentuk sediaan yang biaya pembuatannya paling
rendah.
i. Tablet adalah bentuk sediaan yang utuh serta menawarkan
kekuatan yang paling baik dari seluruhnya bentuk sediaan oral untuk
ketepatan ukuran dan variabilitas kandungan yang paling lemah.
j. Dengan cara umum, bentuk penyembuhan dangan memakai tablet lebih
disenangi lantaran bersih, praktis serta efisien
k. Karakter alamiah dari tablet yakni tidak bisa dipisahkan, kwalitas bagus
serta bisa dibawa kemana-mana, memiliki bentuk kompak, fleksibel dan
gampang pemberiannya.
l. Tablet tak memiliki kandungan alcohol
m. Tablet bisa di buat dalam beragam dosis.
Kekurangan :
a. Orang yang sulit menelan atau meminum sediaan tablet.
b. Sebagian obat tidak bisa dikempa jadi padat serta kompak
c. Pil
Pil adalah sediaan solid yang berupa bulat dengan berat seputar 100-500 mg umumnya 300 mg, memiliki kandungan satu atau lebih zat aktif. Sediaan padat bulat dengan masaa 100 mg di kenal dengan arti granul, sedang yang kian lebih 500 mg di kenal dengan arti boli (untuk hewan ternak). Sediaan pil masih tetap dipakai serta di kembangkan dalam industri obat tradisional dalam soal ini jamu serta obat herbal terstandar, dan makanan suplemen. Zat aktif yang di buat pil umumnya adalah simplisia tanaman yang sudah dihaluskan atau. telah berwujud ekstrak. Bahan lain yang dipakai dalam pembuatan pil ini yaitu : bahan pengikat, bahan pengisi, bahan penghancur serta bahan penyalut. Kontrol kwalitas sediaan pil juga dikerjakan dengan segi yang hamper sama juga dengan yang dikerjakan untuk sediaan tablet, yakni tampilan serta ukuran, keseragaman bobot, kekerasan serta saat hancur.
d. Krim
Yaitu sediaan 1/2 padat memiliki kandungan satu atau lebih bahan obat
terlarut atau terdispersi pada bahan basic yang sesuai sama. Spesial untuk pemakaian
dengan cara topical di kulit.
e. Emulsi
Yaitu system dua fase, yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan yang
lain, berbentuk tetesan kecil.
Persyaratan emulsi yang baik yaitu :
a. Aman
b. Efisien serta efektif sesuai sama maksud terapi
c. Adalah dispersi homogen pada minyak dengan air
d. Stabil baik dengan cara fisik ataupun kimia dalam penyimpanan
e. Mempunyai viskositas yang maksimal, hingga dapat melindungi stabilitas
dalam penyimpanan, dan bisa dituangkan dengan mudah
f. Dikemas dalam paket yang mensupport pemakaian dan
kestabilan obat
f. Ekstrak
Yaitu sediaan pekat yang didapat dengan mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani memakai pelarut yang sesuai sama, lalu seluruhnya atau nyaris seluruhnya pelarut diuapkan serta massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian rupa hingga penuhi prasyarat baku yang diputuskan. Ekstrak bisa di buat jadi sediaan lain seperti tablet atau sediaan larutan lain.
g. Gel (Cermat)
Yaitu system semi padat terbagi dalam suspensi yang di buat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar, terpenetrasi oleh satu cairan. Spesial untuk pemakaian topical di kulit.
h. Imunoserum
Yaitu sediaan yang memiliki kandungan immunoglobulin khas yang didapat dari serum hewan dengan pemurnian.
i. Implan atau pelet,
Yaitu sediaan dengan massa padat steril memiliki ukuran kecil, diisi obat dengan kemurnian tinggi (dengan atau tanpa ada eksipien), di buat lewat cara pengempaan atau pencetakan. Implan atau pelet ditujukan untuk disisipkan di pada badan (umumnya dengan cara sub kutan) dengan maksud untuk beroleh pelepasan obat dengan cara berkaitan dalam periode waktu lama.
j. Infusa
Yaitu sediaan cair yang di buat dengan mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada suhu 90O sepanjang 15 menit.
k. Inhalasi
Yaitu sediaan obat atau larutan atau suspensi terdiri atas satu atau lebih bahan obat yang didapatkan lewat saluran napas hidung atau mulut untuk beroleh dampak lokal atau systemik.
l. Injeksi
Yaitu sediaan steril untuk kegunaaan parenteral, yakni dibawah atau menembus kulit atau selaput lendir.
m. Irigasi
Yaitu larutan steril yang dipakai untuk membersihkan atau bersihkan luka terbuka atau rongga-rongga badan, pemakaian yaitu dengan cara temaal.
n. Lozenges atau tablet hisap
Yaitu sediaan padat yang memiliki kandungan satu atau lebih bahan obat, biasanya dengan bahan basic beraroma serta manis, yang bisa bikin tablet melarut atau hancur perlahan-lahan dalam mulut.
o. Sediaan obat mata :
1. Salep mata, yaitu salep steril yang dipakai pada mata.
2. Larutan obat mata, yaitu larutan steril, bebas partikel asing, adalah sediaan yang di buat serta dikemas sedemikian rupa sampai sesuai sama dipakai pada mata.
p. Pasta
Yaitu sediaan semi padat yang memiliki kandungan satu atau lebih bahan obat yang ditujukan untuk penggunaan temaal.
q. Plester
Yaitu bahan yang dipakai untuk penggunaan luar terbuat berbahan yang bisa menempel pada kulit serta melekat pada pembalut.
r. Serbuk
Yaitu kombinasi kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan. Serbuk bisa dibagi jadi dua jenis yakni :
1. Pulveres, Pulveres umum diberikan dalam satu resep racikan. Pulveres adalah sediaan padat yang berupa serbuk, yang dikemas dalam sebagian bungkus kertas perkamen, sesuai sama jumlah yang tercatat pada resep, umum dipakai untuk penggunaan oral. Dokter bisa lebih leluasa memastikan type serta dosis obat yang digabungkan. Apoteker bertanggungjawab untuk meyakinkan bahwa kombinasi itu tak tunjukkan inkompatibilitas (ke-tak tercampur-an) yang merugikan. Apoteker bisa memberikan bahan inaktif juga sebagai pengisi atau penyamar rasa pahit, seperti umpamanya amylum, saccharum lactis/lactose, atau saccharum album (gula halus). Tetapi, yang butuh di perhatikan yaitu karakter higroskopisitas dari saccharum album, mengingat prasyarat/persyaratan sediaan pulveres yaitu : aman, kering, homogen, halus serta gampang mengalir (free flowing).
2. Pulvis (serbuk tak terdiri), adalah sediaan serbuk tak terdiri, yang umumnya ditujukan untuk penggunaan luar lewat cara ditaburkan (pulvis adspersorius = serbuk tabur).
Persyaratan dari serbuk tabur (pemberian temaal) ini diantaranya :
1. Aman yakni tak iritatif, tak alergenik, tak komedogenik/acnegenik
2. Homogen
3. Kering
4. Halus (diayak dengan ayakan nomer 100)
5. Kering (tak lembab/basah)
6. Menempel pada kulit dengan baik
Dalam dunia kefarmasian di kenal juga serbuk yang berbentuk higroskopis, deliquescent serta serbuk efflorescent. Serbuk higroskopis adalah serbuk yang dapat menangkap uap air di lingkungan, hingga serbuk jadi basah. Serbuk yang berbentuk deliquescent yaitu seperti serbuk higroskopis tetapi kekuatan menyerap airnya sangatlah tinggi, hingga beberapa air yang di tangkap malah melarutkan serbuk itu. Serbuk efflorescent adalah serbuk dari senyawa yang mempunyai air kristal, yang pada keadaan kelembapan lingkungan yang rendah malah bisa melepas air kristal dari strukturnya, hingga serbuk jadi basah. Makna utama mengerti sifat-sifat serbuk ini yaitu ketika mengolah satu sediaan serbuk, mesti di pastikan sifat-sifat bahan yang diracik, lantaran bila beberapa bahan itu mempunyai karakter seperti diatas, jadi bisa di pastikan kwalitas sediaan kurang bisa terbangun dalam penyimpanan.
s. Solutio atau larutan,
Yaitu sediaan cair yang memiliki kandungan satu atau lebih zat kimia yang terlarut.
Terdiri atas :
1. Larutan oral, yaitu sediaan cair yang ditujukan untuk pemberian oral. Termasuk juga ke larutan oral ini yaitu :
• Syrup, Larutan oral yang memiliki kandungan sukrosa atau gula lain
kandungan tinggi
• Elixir, yaitu larutan oral yang memiliki kandungan etanol sebagai
pelarut.
2. Larutan temaal, yaitu sediaan cair yang ditujukan untuk pemakaian temaal pada kulit atau mukosa.
3. Larutan otik, yaitu sediaan cair yang ditujukan untuk pemakaian dalam telinga.
4. Larutan optalmik, yaitu sediaan cair yang dipakai pada mata.
5. Spirit, yaitu larutan memiliki kandungan etanol atau hidro alkohol dari zat yang gampang menguap, biasanya adalah larutan tunggal atau kombinasi bahan.
6. Tingtur, yaitu larutan memiliki kandungan etanol atau hidro alkohol di buat berbahan tumbuhan atau senyawa kimia
t. Supositoria
Yaitu sediaan padat dalam beragam bobot serta bentuk, yang didapatkan lewat rectal, vagina atau uretra, biasanya meleleh, melunak atau melarut pada suhu badan. Suppositoria di desain untuk :
1. Therapy dengan dampak lokal di bagian anal (misal : hemorrhoid) atau
vaginal (misal : candidiasis).
2. Therapy dengan dampak systemik (suppositoria anal) juga sebagai alternatif
penyembuhan lewat anal untuk pasien yg tidak kooperatif terhadap
penyembuhan oral (situasi pingsan atau alami emesis) Mekanisme pelepasan zat aktif dari suppositoria yaitu dengan pelelehan suppositoria pada suhu badan (type basis : oleum cacao, Witepsol) atau penglarutan suppositoria pada cairan anal/vaginal (type basis : Polietilen glikol, gliserogelatin).
No comments:
Post a Comment