
oke yang pertama kita mesti kenal dulu apakah itu pengertiannya, serta ini dia :
1. Pengertian Farmakologi
Farmakologi datang dari Kata “Farmakon” Yang bermakna : “obat” dalam makna sempit,
serta dalam arti luas yaitu : “Semua zat terkecuali makanan yg bisa menyebabkan
pergantian susunan atau manfaat jaringan badan”. Logos yakni : pengetahuan. Secara singkat
Farmakologi adalah : Pengetahuan yang pelajari langkah kerja obat di dalam badan.
Banyak pengertian perihal farmakologi yang dirumuskan olah beberapa pakar, pada
lain :
a. Farmakologi bisa dirumuskan juga sebagai kajian pada beberapa bahan yang
berhubungan dengan system kehidupan lewat sistem kimia, terutama
lewat pengikatan molekul-molekul regulator yang aktifkan/
menghalangi proses-proses badan yang normal (Betran G. Katzung).
b. Pengetahuan yg pelajari hal ihwal tentang obat, meliputi histori, sumber, karakter
kimia & fisik, komponen ; dampak fisiologi & biokimia, mekanisme kerja, absorpsi,
distribusi, biotransformasi, ekskresi & pemakaian obat. (Farmakologi &
Therapy UI).
c. Farmakologi atau pengetahuan khasiatobatadalah pengetahuan yang pelajari
pengetahuan obat dengan semua aspeknya, baik karakter kimiawi ataupun
fisikanya, aktivitas fisiologi, resorpsi, serta nasibnya dalam organisme hidup.
Serta untuk menyelidiki seluruhnya hubungan pada obat serta badan manusia
terutama, dan pemakaiannya pada penyembuhan penyakit dimaksud
farmakologi klinis.
Saat kita bicara perihal obat, sesungguhnya bukan sekedar farmakologi saja yang
terkait dengan obat, namun kita mesti juga membicarakannya dari pengetahuan lain yang
sangatlah erat hubungannya dengan obat, yakni
Perubahan pengetahuan serta tehnologi kedokteran serta farmasi, mengakibatkan
farmakologi tidak bisa dibicarakan dari satu segi keilmuan saja. Beberapa pakar dengan cara jeli
mencermati perubahan ini dari th. ke th. lewat rangkaian riset
mendalam, terpadu serta lintas disiplin pengetahuan, hingga saat ini kita mengetahui banyak
cabang pengetahuan farmakologi yang berkembang jadi cabang pengetahuan baru, diantaranya :
1. Farmakognosi,
Pelajari pengetahuan serta inginalan obat yang datang dari tanaman serta zat – zat aktifmya, begitupun yang datang dari mineral serta hewan.
Pada zaman obat sintetis seperti saat ini, fungsi pengetahuan farmakognosi
telah sangatlah menyusut. Tetapi pada dasawarsa paling akhir peranannya juga sebagai
sumber untuk obat–obat baru berdasar pada pemakaiannya dengan cara empiris
sudah jadi makin utama. Banyak phytoterapeutika baru sudah mulai
dipakai lagi (Yunani ; phyto = tanaman), umpamanya tinctura echinaceae
(tingkatkan imunitas badan), ekstrak Ginkoa biloba (tingkatkan daya
ingat), bawang putih (antikolesterol), tingtur hyperici (antidepresi) serta ekstrak
feverfew (Chrysantemum parthenium) juga sebagai obat pencegah migrain.
2. Biofarmasi,
Mempelajari dampak formulasi obat pada dampak terapeutiknya. Dengan kata lain berbentuk sediaan apa obat mesti di buat supaya membuahkan dampak yang maksimal. tersedianya hayati obat pada badan untuk diresorpsi serta untuk lakukan dampaknya juga dipelajari (farmaceutical serta biological availability). Begitupun kesetaraan terapeutis dari sediaan yang memiliki kandungan zat aktif sama (therapeutic equivalance). Pengetahuan sisi ini mulai tumbuh pada akhir th. 1950an serta erat hubungan dengan farmakokinetika.
3. Farmakokinetika,
Mempelajari perjalanan obat dari mulai waktu pemberiannya, bagaimanakah absorpsi dari usus, transpor dalam darah serta distribusinya ke tempat kerjanya serta jaringan lain. Begitupun bagaimanakah perombakannya
(biotransformasi) serta pada akhirnya ekskresinya oleh ginjal. Secara singkat farmakokinetika pelajari semua suatu hal aksi yang dikerjakan oleh badan pada obat.
4. Farmakodinamika,
Pelajari aktivitas obat pada organisme hidup terlebih langkah serta mekanisme kerjanya, reaksi fisiologi, dan dampak therapy yang ditimbulkannya. Secara singkat farmakodinamika meliputi seluruhnya dampak yang dikerjakan oleh obat pada badan.
5. Toksikologi
Toksikologi yaitu pengetahuan perihal dampak toksin dari obat pada badan serta sebenarnya termasuk juga juga dalam grup farmakodinamika, lantaran dampak therapy obat barhubungan erat dengan dampak toksisnya.
Pada hakikatnya tiap-tiap obat dalam dosis yang cukup tinggi bisa bekerja
juga sebagai toksin serta mengakibatkan kerusakan organisme. (“Sola dosis facit venenum” : cuma
dosis bikin toksin toksin, Paracelsus).
6. Farmakoterapi
Pelajari pemakaian obat untuk menyembuhkan penyakit atau gejalanya. Pemakaian ini berdasar pada atas pengetahuan perihal jalinan pada manfaat obat serta karakter fisiologi atau mikrobiologinya di satu pihak serta penyakit di pihak lain. Adakalanya berdasar pada juga atas pengalaman yang lama (basic empiris). Phytoterapi memakai zat–zat dari tanaman untuk
menyembuhkan penyakit.
7. Farmakogenetik/Farmakogenomik
Farmakogenetik yaitu pengetahuan yang pelajari dampak dari variasi genetik pada
gen tunggal pada tanggapan obat sedang farmakogenomik yaitu pengetahuan
yang pelajari dampak dari variasi genetik pada keseluruhnya gen (genom)
pada tanggapan obat
8. Farmakovigilans (Pharmacovigilance)
Pharmacovigilance yaitu satu sistem yang terstruktur untuk memonitor
serta mencari dampak samping obat (adverse drugs reaction) dari obat yang sudah
di pasarkan. Data-data didapat dari sumber-sumber seperti Medicines
Information, Toxicology and Pharmacovigilance Centresyang lebih relevan serta
bernilai pendidikan dalam manajemen keamanan obat.
Obat – obat yang dipakai pada therapy bisa dibagi dalam tiga kelompok
besar seperti berikut.
1. Obat farmakodinamis, yang bekerja pada tuan rumah dengan jalan
mempercepat atau memperlambat sistem fisiologi atau manfaat biokimia
pada badan, umpamanya hormon, diuretika, hipnotika, serta obat otonom.
2. Obat kemoterapeutis, bisa membunuh parasit serta kuman di pada badan
tuan rumah. Idealnya obat ini mempunyai aktivitas farmakodinamika yang sangatlah
kecil pada organisme tuan rumah serta bermanfaat sangatlah besar membunuh
sejumlah mungkin saja parasit (cacing, protozoa) serta mikroorganisme (bakteri,
virus). Obat – obat neoplasma (onkolitika, sitostatika, obat–obat kanker) juga
dikira termasuk juga kelompok ini.
3. Obat diagnostikmerupakan obat pembantu untuk lakukan diagnosis
(inginalan penyakit), umpamanya untuk mengetahui penyakit pada saluran
lambung-usus dipakai barium sulfat serta untuk saluran empedu dipakai
natrium propanoat serta asam iod organik yang lain.
Tersebut pengertian serta hal basic dari farmakologi, tenang baru pemanasan sob, tunggulah tulisan setelah itu semoga berguna.
No comments:
Post a Comment